IMG_20250917_144247

FOTO : Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Katingan, Yobie Sandra.

KASONGAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Katingan meminta seluruh lapisan masyarakat dan instansi terkait untuk memperkuat langkah mitigasi menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Peringatan ini disampaikan seiring dengan prediksi musim hujan yang akan berlangsung lebih panjang hingga awal 2026.

Kepala DLH Kabupaten Katingan, Yobie Sandra, mengatakan bahwa potensi banjir perlu menjadi perhatian serius. Selain curah hujan yang meningkat, kondisi sungai yang dangkal akibat sedimentasi tahunan dinilai menjadi faktor yang memperparah risiko banjir. “Aliran air dari hulu ke hilir sering terhambat, sehingga genangan bertahan lebih lama di beberapa wilayah,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).

Dia menekankan, langkah mitigasi harus dimulai sejak dini, antara lain dengan membersihkan saluran air, mengantisipasi titik rawan longsor, serta memperkuat koordinasi lintas sektor. “Semua pemangku kepentingan harus bekerja bersama. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat,” tegas Yobie Sandra.

Menurut prediksi BMKG, puncak hujan akan terjadi pada November hingga Desember 2025 dengan curah hujan mencapai ratusan milimeter per bulan. Kondisi tersebut diperkirakan dapat menimbulkan banjir besar di wilayah Katingan, jika tidak diantisipasi dengan baik.

Selain banjir, DLH juga mengingatkan adanya potensi penyakit berbasis lingkungan yang kerap meningkat pada musim penghujan. “Kesehatan masyarakat jangan sampai terabaikan. Lingkungan yang bersih menjadi salah satu upaya pencegahan,” kata Yobie Sandra.

DLH berharap kesadaran bersama dalam menghadapi musim hujan panjang ini mampu menekan dampak yang ditimbulkan, serta menjaga keselamatan warga di daerah rawan bencana. (ARS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *