IMG_20250607_212746

FOTO : Kondisi para Korban saat mendapat perawatan Medis.

KASONGAN – Malam syukuran yang seharusnya jadi ajang bersuka cita, berubah menjadi malam berdarah di Desa Tumbang Jala, Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

Seorang oknum Kepala Desa berinisial P diduga melakukan aksi brutal dengan membawa Mandau atau senjata tradisional khas Dayak dan membacok tiga warga, Jumat malam (6/6/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

Ironisnya, kejadian ini bermula dari acara hiburan orgen tunggal yang digelar di rumah seorang warga bernama Meter. Saat itu, pelaku datang dalam kondisi diduga mabuk berat akibat menenggak minuman keras, lalu naik ke atas panggung dan menyindir petugas Linmas.“Linmas jangan hanya terima gaji buta saja,” ucapnya lantang.

Sindiran itu langsung memancing reaksi dari Edi (46), petugas Linmas yang sedang bertugas malam itu. Ia naik ke panggung dan menanyakan maksud ucapan tersebut. Bukannya mereda, suasana justru makin panas.“Bahanyi lah ihko dongak ku!” tantang si Kades, yang dalam bahasa lokal berarti “Berani kau dengan saya”.

Beberapa menit kemudian, pelaku pergi dari lokasi pesta, namun kembali membawa senjata tajam jenis mandau dan langsung menyerang warga yang ada di tempat. Tanpa ampun, Pelaku menyabetkan parang ke arah Yanti (44), Sitisara (43) dan Edi (46). Ketiga korban mengalami luka, mulai dari bagian wajah hingga pundak. Beruntung, Edi sempat melawan hingga pelaku tersungkur.

Kapolsek Sanaman Mantikei, Iptu Suwardi, membenarkan kejadian tersebut.“Korban merasa keberatan dan melapor ke Polsek. Saat ini kami masih lakukan pemeriksaan terhadap saksi dan korban,” ujarnya, Sabtu (7/6/2025).

Ketiga korban kini masih dalam perawatan medis dan dikabarkan mulai membaik. Sementara itu, aparat tengah mendalami kasus dan menyiapkan langkah hukum. (ARS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *