IMG_20250626_213440

FOTO : Bupati Katingan Saiful, saat membuka kegiatan.

KASONGAN – Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK) ke-IX tingkat Kabupaten Katingan menjadi momentum penting bagi umat Hindu Kaharingan untuk meneguhkan jati diri sekaligus membangkitkan kembali semangat pelestarian budaya lokal. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Bupati Katingan, Saiful, di Stadion Sport Center Kasongan, Kamis (26/6/2025) malam.

Festival yang digelar hingga 29 Juni 2025 ini melibatkan 576 peserta dari 13 kecamatan, dengan berbagai cabang lomba bernuansa keagamaan dan kebudayaan Kaharingan. Hadir dalam pembukaan, Wakil Bupati Firdaus, Ketua DPRD Katingan, Anggota DPRD Provinsi Kalteng, unsur Forkopimda, Kepala SOPD, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat umum.

Dalam sambutannya, Bupati Saiful menekankan bahwa FTIK bukan sekadar event tahunan, melainkan wadah strategis untuk menjaga keberlangsungan nilai-nilai luhur yang hidup dalam masyarakat Kaharingan.

“Festival ini adalah simbol kebangkitan budaya lokal kita. Tradisi tandak bukan hanya warisan masa lalu, tapi juga aset masa depan yang harus terus dijaga dan dikembangkan,” ucap Saiful.

Tema tahun ini, “Tandak Intan Kaharingan Menuju Indonesia Emas 2045”, disebutnya sebagai pengingat bahwa budaya lokal memiliki kontribusi besar dalam perjalanan bangsa menuju masa depan yang lebih maju dan berdaulat.

“Melalui ajaran Panaturan, kita tidak hanya diajarkan tentang spiritualitas, tetapi juga nilai-nilai sosial dan moral. Ini yang harus terus diwariskan,” tambahnya.

Saiful pun mengajak seluruh umat Hindu Kaharingan untuk mencintai tradisi tandak sebagai bagian dari identitas, serta menjadikannya sumber inspirasi dalam membangun masyarakat yang rukun, kreatif, dan religius.

Sementara itu, Ketua LPT-IK Katingan, Sarnadi D. Uga, menyampaikan bahwa FTIK ke-IX juga menjadi sarana pengembangan bakat dan kreativitas umat melalui lomba-lomba seperti manadak, cerdas cermat, tarian sakral, vokal grup lagu rohani, pembuatan sarana upacara, mantir basarah, pandehen, dan karungut.

“Kami ingin FTIK menjadi ruang tumbuhnya generasi Kaharingan yang cerdas, beriman, dan mencintai budayanya sendiri,” ungkap Sarnadi.

Dia juga menginformasikan bahwa masa kepengurusan LPT-IK periode 2020–2025 akan segera berakhir, dan MUSDA akan digelar dalam rangka menyusun program baru serta memilih kepengurusan periode 2025–2029.

“Inilah saatnya kita mengevaluasi perjalanan organisasi dan menyusun langkah ke depan yang lebih kuat dan berdaya guna,” pungkasnya. (ARS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *