IMG_20250626_011745

FOTO : Suasana pihak Satker PJN Kalteng melaksanakan kegiatan sosialisasi di Aula Dinas PUPR Katingan. 

KASONGAN – Persiapan pelaksanaan proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Pelantaran–Kasongan terus dimatangkan. Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Provinsi Kalimantan Tengah bersama sejumlah pihak terkait menggelar sosialisasi dan koordinasi rekayasa lalu lintas, di Ruang Rapat Dinas PUPR Kabupaten Katingan, Selasa (24/6/2025),

Kegiatan ini menjadi forum penting dalam menyamakan persepsi dan strategi pelaksanaan proyek, khususnya menyangkut pengaturan arus kendaraan di titik Kasongan 17, lokasi utama penggantian box culvert dan rehabilitasi ringan jalan.

Kasatker PJN Wilayah I Kalteng, Erwin Minarko, menyampaikan bahwa pelaksanaan pekerjaan akan menggunakan metode setengah badan jalan, sehingga tidak terjadi penutupan total. Arus lalu lintas akan diatur melalui sistem buka-tutup agar kendaraan tetap bisa melintas.

“Keselamatan pengguna jalan dan pekerja menjadi prioritas kami. Karena itu, seluruh perlengkapan keselamatan, termasuk rambu-rambu dan petugas pengatur lalu lintas akan disiapkan,” kata Erwin Minarko.

FOTO : Gambar Rekayasa Proyek Jalan Nasional, Kasongan – Sampit.

Dukungan penuh juga disampaikan Pemerintah Kabupaten Katingan. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR, Filado, mengatakan pihaknya akan mengawal pelaksanaan proyek, baik dari sisi teknis maupun sosialisasi ke masyarakat.

“Kami siap mendukung agar proyek berjalan sesuai rencana dan masyarakat tidak terganggu aktivitasnya,” jelasnya.

Lanjutnya mengatakan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program nasional Kementerian PUPR yang bertujuan menjaga kelayakan dan keamanan jalan nasional. Dengan adanya sinergi antarinstansi, diharapkan pekerjaan dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan membawa manfaat langsung bagi masyarakat pengguna jalan.

Sementara dari pihak kepolisian, perwakilan Polres Katingan menyatakan kesiapannya untuk membantu kelancaran arus lalu lintas jika terjadi peningkatan volume kendaraan atau kondisi darurat lainnya selama pekerjaan berlangsung.

Menutup rangkaian kegiatan, seluruh peserta langsung turun ke lapangan untuk mengecek kondisi titik pekerjaan. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan fisik di lapangan serta mencocokkan rencana teknis dengan kondisi nyata. (ARS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *